Mensos Turun Tangan: Tahura Bali Kembali Berseri!

Stirmobil.web.id Selamat membaca semoga bermanfaat. Pada Edisi Ini aku mau berbagi cerita seputar News yang inspiratif. Ringkasan Informasi Seputar News Mensos Turun Tangan Tahura Bali Kembali Berseri Jangan diskip ikuti terus sampai akhir pembahasan.

1.1. Bali, 23 Februari 2025
2.1. Fokus pada Pemberdayaan Masyarakat dan Kolaborasi
3.1. Upaya Berkelanjutan dan Terpadu
4.1. Harapan untuk Masa Depan Tahura Ngurah Rai
5.1. Dukungan dari Berbagai Pihak
6.1. Penghargaan untuk Polisi Teladan
7.1. Kesimpulan

Bali, 23 Februari 2025 - Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, menegaskan komitmennya untuk menciptakan warisan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. Hal ini diungkapkan menjelang aksi bersih-bersih (kerja bakti) di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Bali, yang dijadwalkan pada 25 Februari 2025.

Dalam dialog yang berlangsung di pendopo kawasan Tahura, Gus Ipul menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Upaya revitalisasi sungai dan pemberdayaan masyarakat di sekitar daerah aliran sungai ini tidak hanya melibatkan pemerintah setempat, tetapi juga pilar-pilar sosial Kemensos, desa adat, pemerintah daerah, serta organisasi lingkungan hidup seperti Sungai Watch.

“Kami ingin menguatkan kolaborasi, kami ingin menguatkan kebersamaan,” ujar Gus Ipul dalam keterangan tertulisnya. Kerja bakti di Tahura Ngurah Rai ini merupakan kali ketiga Kemensos mengadakan kegiatan serupa, menunjukkan keseriusan dalam mengatasi permasalahan lingkungan dan sosial secara berkelanjutan.

Gus Ipul menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar formalitas, melainkan upaya nyata yang akan terus dilakukan di berbagai titik di Indonesia. Ia berharap, dengan kolaborasi yang solid, kondisi Tahura akan terus membaik, meskipun masih banyak sampah yang perlu dibersihkan.

I Made Dwi Bagiasa, Manajer Lapangan Sungai Watch, mengamini pentingnya kolaborasi dalam mengatasi masalah sampah di Tahura Ngurah Rai. Ia menjelaskan bahwa krisis sampah di Tahura berasal dari sampah yang dibuang langsung ke sungai dan sampah dari laut yang terbawa ke hutan mangrove.

“Kami dari Sungai Watch tidak bisa sendiri, tentu membutuhkan semua pihak,” kata Made. Ia menambahkan bahwa empat tahun lalu, kondisi Tahura sangat memprihatinkan, menyerupai bukit sampah. Namun, berkat upaya bersama, kini sudah ada perubahan yang signifikan.

Gus Ipul menambahkan, “Kita ingin bikin langkah-langkah kecil dari satu desa atau tempat mana pun untuk bikin perubahan berbasis masyarakat.” Ia menekankan pentingnya inisiatif dari tingkat akar rumput untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan.

Kerja bakti yang akan melibatkan sekitar 500 pilar-pilar sosial dan warga setempat ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Gus Ipul bahkan mengusulkan penggunaan alat berat seperti ekskavator jika diperlukan untuk membersihkan sampah yang sulit dijangkau.

“Sesuatu kalau dilakukan bersama-sama terpadu dan berkelanjutan akan kelihatan hasilnya,” tegas Gus Ipul. Tujuannya adalah agar lingkungan di Tahura bersih dan masyarakatnya memiliki kesadaran yang tinggi terhadap pentingnya menjaga kelestarian alam.

Melalui revitalisasi dan pemberdayaan masyarakat sekitar Tahura, diharapkan Tahura dapat kembali berfungsi sebagai pusat konservasi, edukasi, sekaligus destinasi wisata yang menarik. Upaya ini sejalan dengan visi Kemensos untuk menciptakan masyarakat yang berdaya dan lingkungan yang lestari.

Fokus pada Pemberdayaan Masyarakat dan Kolaborasi

Gus Ipul menekankan bahwa kunci keberhasilan revitalisasi Tahura Ngurah Rai terletak pada pemberdayaan masyarakat dan kolaborasi yang erat antara berbagai pihak. Ia meyakini bahwa dengan melibatkan masyarakat secara aktif, mereka akan merasa memiliki dan bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

Selain itu, kolaborasi dengan organisasi lingkungan hidup seperti Sungai Watch sangat penting untuk memberikan pengetahuan dan teknologi yang tepat dalam mengatasi masalah sampah. Sungai Watch memiliki pengalaman dan keahlian dalam mengelola sampah di sungai dan pesisir, sehingga dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya revitalisasi Tahura.

Upaya Berkelanjutan dan Terpadu

Gus Ipul menegaskan bahwa upaya revitalisasi Tahura Ngurah Rai tidak akan berhenti pada satu kegiatan kerja bakti saja. Ia berkomitmen untuk terus melakukan kegiatan serupa secara berkelanjutan di berbagai titik di Indonesia. Ia juga menekankan pentingnya pendekatan yang terpadu, yang melibatkan semua pihak terkait, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, hingga organisasi non-pemerintah.

Dengan pendekatan yang berkelanjutan dan terpadu, Gus Ipul yakin bahwa masalah sampah di Indonesia dapat diatasi secara efektif. Ia berharap, upaya revitalisasi Tahura Ngurah Rai dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia untuk melakukan hal yang sama.

Harapan untuk Masa Depan Tahura Ngurah Rai

Gus Ipul berharap, melalui upaya revitalisasi yang berkelanjutan, Tahura Ngurah Rai dapat kembali menjadi pusat konservasi, edukasi, dan destinasi wisata yang menarik. Ia ingin agar Tahura menjadi tempat di mana masyarakat dapat belajar tentang pentingnya menjaga kelestarian alam dan menikmati keindahan alam Bali.

Ia juga berharap, upaya revitalisasi Tahura dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Tahura, masyarakat dapat memperoleh penghasilan tambahan dari penjualan produk-produk lokal dan jasa-jasa pariwisata.

Dukungan dari Berbagai Pihak

Upaya revitalisasi Tahura Ngurah Rai mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dan organisasi non-pemerintah. Semua pihak menyadari pentingnya menjaga kelestarian Tahura sebagai aset berharga bagi Bali dan Indonesia.

Pemerintah daerah berkomitmen untuk memberikan dukungan anggaran dan sumber daya manusia yang diperlukan untuk mendukung upaya revitalisasi Tahura. Masyarakat juga siap untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Kemensos dan organisasi lainnya.

Dengan dukungan dari semua pihak, Gus Ipul yakin bahwa upaya revitalisasi Tahura Ngurah Rai akan berhasil dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan lingkungan.

Penghargaan untuk Polisi Teladan

Selain fokus pada revitalisasi lingkungan, Gus Ipul juga memberikan apresiasi kepada para polisi teladan yang telah berdedikasi dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Apresiasi ini diberikan dalam ajang penghargaan persembahan detikcom bersama POLRI.

Gus Ipul berharap, penghargaan ini dapat memotivasi para polisi untuk terus meningkatkan kinerja dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Ia juga berharap, penghargaan ini dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih menghargai peran polisi dalam menjaga keamanan dan ketertiban.

Kesimpulan

Upaya revitalisasi Tahura Ngurah Rai merupakan contoh nyata dari komitmen Kemensos dalam menciptakan warisan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. Dengan kolaborasi yang erat antara berbagai pihak, Gus Ipul yakin bahwa masalah sampah di Indonesia dapat diatasi secara efektif dan lingkungan dapat kembali lestari.

Selain itu, Gus Ipul juga memberikan apresiasi kepada para polisi teladan yang telah berdedikasi dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Ia berharap, penghargaan ini dapat memotivasi para polisi untuk terus meningkatkan kinerja dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.