• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Korupsi Minyak Mentah: Tujuh Tersangka Resmi Dibui Kejagung.

img

Stirmobil.web.id Assalamualaikum semoga hidupmu penuh canda tawa. Di Titik Ini saya ingin berbagi pandangan tentang News yang menarik. Insight Tentang News Korupsi Minyak Mentah Tujuh Tersangka Resmi Dibui Kejagung Mari kita bahas tuntas hingga bagian penutup tulisan.

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] – Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan tujuh tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina, termasuk anak perusahaan (sub-holding) dan kontraktor kontrak kerja sama, untuk periode 2018-2023. Penetapan tersangka ini merupakan tindak lanjut dari serangkaian penyelidikan mendalam yang dilakukan oleh tim penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus).

Direktur Penyidikan Jampidsus, Abdul Qohar, menjelaskan bahwa kasus ini bermula dari adanya dugaan pemufakatan jahat antara penyelenggara negara dengan pihak broker. Pemufakatan ini diduga bertujuan untuk memperoleh keuntungan secara melawan hukum dan merugikan keuangan negara. Modus operandi yang digunakan adalah dengan mengatur proses pengadaan impor minyak mentah dan produk kilang, sehingga seolah-olah proses tersebut telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku.

“Sebelum tender dilaksanakan, telah terjadi kesepakatan harga yang diatur sedemikian rupa antara penyelenggara negara dengan broker. Tujuannya jelas, untuk mendapatkan keuntungan secara melawan hukum dan merugikan keuangan negara,” tegas Qohar.

Ketujuh tersangka yang ditetapkan oleh Kejagung adalah:

  1. GRJ
  2. RS
  3. YF (Direktur Utama PT Pertamina Internasional Shipping)
  4. SDS (Direktur Feedstock and Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional)
  5. AP (VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina International)
  6. DW (Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan Komisaris PT)
  7. MKAR (Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa)

Setelah menjalani pemeriksaan intensif di Gedung Kartika Kejagung, ketujuh tersangka langsung ditahan. Mereka keluar dari ruang pemeriksaan satu per satu menjelang pergantian hari. Tersangka pertama yang keluar adalah GRJ pada pukul 00.38 WIB. Kemudian disusul oleh RS, YF, SDS, AP, DW, dan terakhir MKAR.

Saat keluar dari ruang pemeriksaan, setiap tersangka mengenakan rompi tahanan berwarna pink bertuliskan Tahanan Kejaksaan. Tidak ada satu pun dari mereka yang memberikan komentar kepada awak media terkait penetapan status tersangka dan penahanan yang mereka alami.

Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar, dalam jumpa pers yang digelar pada Senin, 24 Februari 2025, menegaskan bahwa penahanan terhadap ketujuh tersangka dilakukan untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut. Penyidik pada jajaran Jampidsus berketetapan melakukan penahanan terhadap tujuh orang tersebut, ujarnya.

Akibat dari serangkaian perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh para tersangka, negara diduga mengalami kerugian keuangan yang sangat signifikan. Adanya beberapa perbuatan melawan hukum tersebut, telah mengakibatkan adanya kerugian keuangan negara sekitar Rp 193,7 triliun, ungkap Qohar.

Lebih lanjut, Qohar menjelaskan bahwa perbuatan para tersangka juga berdampak pada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang dijual kepada masyarakat. Hal ini memaksa pemerintah untuk memberikan kompensasi subsidi yang lebih tinggi, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Kasus ini menjadi sorotan publik dan menunjukkan komitmen Kejaksaan Agung dalam memberantas tindak pidana korupsi, khususnya yang melibatkan sektor energi. Kejagung berjanji akan terus mengusut tuntas kasus ini dan menyeret semua pihak yang terlibat ke pengadilan.

Penetapan tersangka dan penahanan ini merupakan langkah awal dalam proses hukum. Selanjutnya, penyidik akan terus mengumpulkan bukti-bukti dan melakukan pendalaman untuk mengungkap seluruh fakta yang terkait dengan kasus ini. Masyarakat diharapkan dapat terus mengawal proses hukum ini agar berjalan transparan dan akuntabel.

Berikut adalah rincian peran masing-masing tersangka dalam kasus ini, berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber:

Tersangka Peran
GRJ [Informasi peran GRJ belum tersedia secara detail]
RS [Informasi peran RS belum tersedia secara detail]
YF Direktur Utama PT Pertamina Internasional Shipping, diduga terlibat dalam pengaturan proses pengadaan impor minyak mentah dan produk kilang.
SDS Direktur Feedstock and Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional, diduga terlibat dalam pengaturan proses pengadaan impor minyak mentah dan produk kilang.
AP VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina International, diduga terlibat dalam pengaturan proses pengadaan impor minyak mentah dan produk kilang.
DW Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan Komisaris PT, diduga berperan dalam memfasilitasi transaksi ilegal.
MKAR Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa, diduga sebagai pihak yang mendapatkan keuntungan dari pengaturan proses pengadaan impor minyak mentah dan produk kilang.

Kejaksaan Agung terus berupaya untuk mengungkap jaringan korupsi yang lebih luas dalam kasus ini. Tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka lain yang ditetapkan seiring dengan perkembangan penyidikan.

Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak, khususnya para penyelenggara negara, untuk selalu bertindak jujur dan transparan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang dapat merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, pemberantasan korupsi harus menjadi prioritas utama.

Selain itu, kasus ini juga menyoroti pentingnya pengawasan yang ketat terhadap proses pengadaan barang dan jasa di sektor energi. Pengawasan yang efektif dapat mencegah terjadinya praktik-praktik korupsi yang merugikan negara dan masyarakat.

Kejaksaan Agung mengimbau kepada masyarakat untuk terus memberikan dukungan dan informasi yang relevan terkait kasus ini. Partisipasi aktif masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengungkap kebenaran dan membawa para pelaku korupsi ke pengadilan.

Detikcom bersama POLRI juga turut memberikan apresiasi kepada sosok polisi teladan melalui ajang penghargaan yang diselenggarakan. Hal ini menunjukkan komitmen bersama dalam menciptakan lingkungan yang bersih dari korupsi dan kejahatan lainnya.

Sekian pembahasan mendalam mengenai korupsi minyak mentah tujuh tersangka resmi dibui kejagung yang saya sajikan melalui news Terima kasih telah menjadi pembaca yang setia cari peluang baru dan jaga stamina tubuh. sebarkan postingan ini ke teman-teman. lihat artikel menarik lainnya di bawah ini.

Special Ads
© Copyright 2024 - StirMobil - Update Berita Terkini dan Terbaru
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads